Monday, 4 March 2013

Bangun: Cadangan Sawit Indonesia Diperkirakan Jatuh, Permintaan Menguat


Persediaan minyak sawit di Indonesia, produsen terbesar di dunia, mungkin drop 8 persen tahun ini akibat peningkatan yang signifikan dalam permintaan melampaui rekor pasokan, Derom Bangun, ketua dewan sawit nasional menyatakan.
Persediaan minyak yang digunakan dalam makanan dan bahan bakar dapat tertekan menjadi 2,3 juta metrik ton dari 2,5 juta ton diperkirakan pada akhir 2012, kata Bangun, yang dijadwalkan untuk berbicara minggu ini pada konferensi tahunan sawit di Kuala Lumpur yang diselenggarakan oleh Bursa Malaysia Bhd. Produksi diperkirakan dapat mencapai level tertinggi sepanjang masa pada sekitar 30 juta ton, Bangun mengatakan dalam sebuah wawancara telepon dari Jakarta, mengulangi perkiraan yang dibuat pada 18 Februari.
Minyak goreng yang paling sering digunakan di dunia terperosok jatuh setelah pasokan dan stok telah melonjak mencetak rekor. Futures di Bursa Malaysia Derivatives melemah 23 persen tahun lalu setelah perlambatan ekonomi di China dan krisis utang Eropa menahan permintaan. Dorab Mistry, seorang direktur di Godrej International Ltd. yang  telah memperdagangkan minyak ini selama lebih dari tiga dekade, mengatakan prospek untuk 2013 adalah bearish seiring dengan meningkatnya pasokan global biji minyak.
"Meskipun akan ada peningkatan produksi baik di Indonesia dan Malaysia, saya sangat percaya bahwa pada saat yang sama akan ada peningkatan yang signifikan dalam permintaan di India, Cina, Indonesia, dan Eropa," kata Bangun. "Permintaan akan sedikit melebihi pasokan. Jadi aku bullish. "
Berjangka sawit di Bursa Malaysia Derivatives, sebuah unit dari Bursa Malaysia, ditutup pada 2.368 ringgit (US $ 765) per ton pada tanggal 1 Maret setelah jatuh selama delapan hari dalam periode  terburuk sejak 2006. Bangun menolak untuk memberikan perkiraan harga sebelum presentasi 6 Maret  pada Konferensi Minyak Sawit dan Lauric & Exhibition.
(Sumber: Bloomberg)

No comments:

Post a Comment