Wednesday, 30 March 2011

Dollar Keok terhadap Mata Uang Utama DuniaKOMPAS NEW YORK, KOMPAS.com — Dollar Amerika Serikat keok tadi malam waktu setempat terhadap enam mata uang dunia. Bahkan, pelemahan dollar AS merupakan yang terbesar sejak November lalu. Data Bloomberg menunjukkan, IntercontinentalExchange Inc's Dollar Index, yang mengukur kekuatan dollar AS atas enam mata uang utama dunia, mengalami penurunan sebesar 0,7 persen menjadi 76,756. Ini merupakan level terendah sejak 9 November 2010. Pada pukul 16.27 waktu New York, dollar AS berada di posisi 76,904. Sementara itu, euro menguat untuk pertama kali dalam tiga hari terhadap sejumlah mata uang. Penguatan euro atas dollar AS disebabkan adanya spekulasi bahwa Presiden European Central Bank (ECB) Jean-Claude Trichet kemungkinan mengindikasikan untuk menaikkan suku bunga acuannya pada minggu ini. Sementara unsur pimpinan The Federal Reserve memberikan sinyal akan terus menggelontorkan stimulus perekonomian. Sepanjang tahun ini, euro sudah menguat 1,3 persen, sedangkan dollar AS sudah melemah 2,2 persen. ECB dijadwalkan akan menggelar pertemuan pada 3 Maret 2011. Sementara pertemuan The Fed akan digelar pada 2 Maret 2011. (Barratut Taqiyyah/Kontan)

KOMPAS

NEW YORK, KOMPAS.com — Dollar Amerika Serikat keok tadi malam waktu setempat terhadap enam mata uang dunia. Bahkan, pelemahan dollar AS merupakan yang terbesar sejak November lalu.
Data Bloomberg menunjukkan, IntercontinentalExchange Inc's Dollar Index, yang mengukur kekuatan dollar AS atas enam mata uang utama dunia, mengalami penurunan sebesar 0,7 persen menjadi 76,756. Ini merupakan level terendah sejak 9 November 2010. Pada pukul 16.27 waktu New York, dollar AS berada di posisi 76,904.
Sementara itu, euro menguat untuk pertama kali dalam tiga hari terhadap sejumlah mata uang. Penguatan euro atas dollar AS disebabkan adanya spekulasi bahwa Presiden European Central Bank (ECB) Jean-Claude Trichet kemungkinan mengindikasikan untuk menaikkan suku bunga acuannya pada minggu ini. Sementara unsur pimpinan The Federal Reserve memberikan sinyal akan terus menggelontorkan stimulus perekonomian.
Sepanjang tahun ini, euro sudah menguat 1,3 persen, sedangkan dollar AS sudah melemah 2,2 persen. ECB dijadwalkan akan menggelar pertemuan pada 3 Maret 2011. Sementara pertemuan The Fed akan digelar pada 2 Maret 2011. (Barratut Taqiyyah/Kontan)

Tuesday, 22 February 2011

Dolar AS Bertahan Menguat

BLOOMBERG
TOKYO: Dolar AS bertahan menguat terhadap sebagian besar valuta utama setelah AS mengutuk kekerasan yang terjadi di Libya sehingga mendorong permintaan atas dolar AS.
Dolar AS diperdagangkan pada US$1,3679 per euro pada pukul 8:16 a.m. di Tokyo, dari US$1,3678 di New York kemarin. Dolar AS berada pada 83,13 yen dari 83,14. Franc Swiss ditransaksikan pada 94,67 centimes per dolar AS, menguat tipis dari 94,68 kemarin.
Franc Swiss berada pada 0,5% tertinggi dalam 2 pekan atas dolar AS setelah penurunan rating utang Bahrain dan Libya setelah dua negara itu menghadapi gelombang protes antipemerintah. Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton mengatakan dunia tengah mengawasi situasi di Libya dengan cemas.
"Situasi di Timur Tengah dan Afrika Utara masih genting. Dolar AS dan franc Swiss seharusnya diuntungkan dengan situasi ini, sedangkan aksi jual bisa terjadi atas euro," kata Matthew Brady, executive director valas JPMorgan Chase & Co di Sydney.(yn)

Thursday, 16 December 2010

Saham AS Berjatuhan

Bloomberg

NEW YORK: Saham AS berjatuhan yang berdampak pada anjloknya Indeks Standard & Poor’s 500 dari level tertingginya selama 2 tahun, setelah sempat melakukan aksi reli 6 hari di level termahal sejak Juni serta naiknya imbal hasil obligasi yang menambah kekhawatiran atas kemungkinan melejitnya biaya peminjaman.
General Electric Co., JPMorgan Chase & Co. dan juga Alcoa Inc. merosot sedikitnya 1,1% yang merupakan penurunan terbesar di Indeks Dow Jones Industrial Average. Sementara Visa Inc. dan MasterCard Inc. turut terperosok lebih dari 1,9% menjelang pertemuan the Fed esok hari. Para produsen chip juga tenggelam setelah Gartner Inc. memperkirakan akan terjadi penurunan dalam belanja peralatan semikonduktor tahun depan.
Indeks S&P 500 melemah 0,5% menjadi 1.235,23 pada pukul 4 p.m di New York. Indeks ini ditutup dengan 15,5 nisbah harga-laba saham kemarin, yang merupakan level tertinggi selama hampir 6 bulan. Indeks Dow juga turun 19,07 poin, atau 0,2% menjadi 11.457,47.
“Para investor saham difokuskan pada bursa obligasi,” ungkap Eric Teal, seorang Chief Investment Officer di First Citizens Bancshares Inc. di Raleigh, Carolina Utara, yang mengelola US$4,5 miliar.
“Masyarakat khawatir semakin tingginya biaya peminjaman bahkan sejak the Fed mencoba mempertahankan suku bunga pada level rendah. Ada juga memuncaknya kekhawatiran terhadap Eropa.
Indeks S&P 500 telah naik 18% sejak Ketua The Fed Ben S. Bernanke yang mengindikasi pada 27 Agustus bahwa pihaknya akan memompa lebih banyak uang tunai ke pasar keuangan melalui pembelian obligasi. The Fed mengumumkan setelah pertemuannya November lalu.
Sementara itu, Indeks Stoxx Europe 600 membalikkan aksi reli selama 7 hari. Selain itu, rating kredit Spanyol diperkirakan akan dipangkas dari Aa1 karena pemerintah tengah mempersiapkan penjualan obligasi terakhir tahun ini yang dilaksanakan esok hari di tengah kemungkinan Spanyol akan gagal bayar seperti halnya Yunani dan Irlandia. (t01/mrp)