Wednesday, 26 June 2013

TENTANG JALATAMA ARTHA BERJANGKA

Didirikan pada tahun 2000, PT. Jalatama Artha Berjangka sebagai perusahaan pialang berjangka terkemuka di Indonesia merupakan bagian dari JALATAMA GROUP, menjadi salah satu pendiri dan pemegang saham Bursa Berjangka Jakarta (The Jakarta Futures Exchange) serta anggota Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (The Indonesia Commodity and Derivatives Exchange).

PT. Jalatama Artha Berjangka dikelola oleh para profesional yang memiliki integritas, profesionalisme, dedikasi dan kemampuan tinggi di industri ini serta bersertifikasi internasional.Lingkup aktifitas bisnis sebagai perusahaan pialang dengan segala akses dan kompetensi yang dimiliki diantaranya meliputi layanan investasi, layanan clearing, layanan penyaluran amanat transaksi berjangka lokal maupun manca negara, layanan konsultasi, hedging, pengelolaan resiko dan transaksi.Layanan tersebut diterapkan bagi Commodity Futures Contract, Loco London Gold, Stock Index Futures dan Forex.

Peranan PT. Jalatama Artha Berjangka yang beroperasi pada beberapa kota di Indonesia, telah mendorong pertumbuhan industri perdagangan berjangka di Indonesia dengan pertumbuhan volume transaksi yang mencapai puluhan ribu lot setiap bulannya. Pertumbuhan ini menjadikan PT. Jalatama Artha Berjangka sebuah perusahaan pialang yang terkemuka di Indonesia serta terbesar untuk perdagangan produk komoditas.Sejak berdiri tahun 2000 hingga sekarang, secara konsisten telah memberikan pelayanan dengan kualitas terbaik dan profesional bagi kepentingan nasabah. Saat ini PT. Jalatama Artha Berjangka berstatus sebagai :

•    Perusahaan Pialang Berjangka dengan Izin Usaha Pialang Berjangka darI Badan Pengawas
     Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI)
     No. 109/BAPPEBTI/SI/V/2001.
•   Anggota Bursa Berjangka Jakarta dengan Sertifikat Keanggotaan Bursa
    No. SPPKB-002/BBJ/09/00.
•   Anggota Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia dengan Sertifikat Anggota
    No. 074/SPKB/ICDX/Dir/III/2012
•   Anggota Kliring pada Lembaga Kliring Berjangka Indonesia dengan register
    No. 11/AK-KBI/VIII/2001
•   Perusahaan Penyalur Amanat Transaksi ke Luar Negeri dengan izin No.221/BAPPEBTI/SP/VII/2003 dan
     No. 221/BAPPEBTI/SP/P.01/VIII/2003.
•   Perusahaan Peserta Sistem Perdagangan Alternatif dengan Surat Pemberian
     Persetujuan No. 1146/BAPPEBTI/SP/3/2007

Tuesday, 25 June 2013

Dollar Index Holds Four-Day Gain on Stocks Decline



The Dollar Index held a four-day gain amid declines in Asian stocks and prospects for the Federal Reserve to pare back bond buying as the economy strengthens.
The greenback was 0.8 percent from a two-week high versus the yen before U.S. reports that economists said will show house prices increased and durable-goods orders gained. Volatility in the Australian dollar was near the highest in 1 1/2 years amid concern a cash crunch in China will curb economic growth in the South Pacific nation’s biggest export market.
“The dollar is starting to really find momentum as the economy starts to point to the end of quantitative easing,” said Andrew May, a sales trader at CMC Markets in Auckland. Traders “are getting out of stocks, coming out of risk and commodities, so there’s going to be that resurgence back into the U.S. dollar.”
The Dollar Index, which Intercontinental Exchange Inc. uses to monitor the U.S. currency against those of six trading partners, was little changed at 82.458 as of 10:29 a.m. in Tokyo from 82.425 yesterday, the highest closing level since June 5.
The U.S. currency rose 0.2 percent 97.90 per dollar after yesterday touching 98.70, the most since June 11. It was little changed at $1.3122 per euro. The yen fell 0.2 percent to 128.48 per euro from 128.22.
JPMorgan Chase & Co.’s Group of Seven Volatility Index, based on currency option premiums, rose to as high as 11.96 percent yesterday, the most since January 2012. The gauge has averaged 8.76 percent in the past year.
(Source: Bloomberg)

Thursday, 20 June 2013

Jalatama Ultah ke 13.. Congrats

Tanggal 20 Juni 2013 yang lalu PT. Jalatama Artha Berjangka genap berusia 13 tahun. Dalam perayaan ultahnya yang ke 13 ini yang diselenggarakan di cabang kantor PT. Jalatama yang berada di Menara Prudential dilakukan secara sederhana.
Gak lupa juga karna ingin berbagi dengan sesama, dalam acara tersebut juga diadakan aksi donor darah yang dilakukan para staff dan marketing.

Ini gan foto-fotonya :


Happy birthday Jalatama...

Wednesday, 19 June 2013

WTI Crude Diperdagangkan Dikisaran Harga Tertinggi Dalam Sembilan Bulan Dipicu Menyusutnya Cadangan AS



Minyak mentah West Texas Intermediate diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam sembilan bulan setelah laporan industri menunjukkan stok AS turun pekan lalu.
Futures sedikit berubah di New York setelah menguat 0,7 persen kemarin. Cadangan minyak mentah AS turun 4,3 juta barel pekan lalu, data  American Petroleum Institute menunjukkan. Sebuah laporan pemerintah hari ini mungkin menunjukkan persediaan turun 500.000 barel, menurut survei Bloomberg. Presiden Rusia Vladimir Putin sepakat untuk menandatangani pernyataan di Kelompok Delapan (G8) untuk pembentukan sebuah "pemerintah transisi" di Suriah, mengurangi kekhawatiran bahwa kerusuhan akan menyebar.
West Texas Intermediate untuk pengiriman Juli, yang berakhir besok, naik 5 sen menjadi $ 98,49 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange pada pukul 09:53 waktu Sydney. Volume semua berjangka yang diperdagangkan adalah 54 persen di bawah rata-rata 100 hari. Harga naik 67 sen menjadi $ 98,44 kemarin, penutupan tertinggi sejak 14 September. Kontrak Agustus yang lebih aktif naik 7 sen menjadi $ 98,74.
Brent untuk pengiriman Agustus naik 55 sen, atau 0,5 persen, ke $ 106,02 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London kemarin. Eropa  mengakhiri sesi dengan premi sebesar $ 7,35 untuk WTI berjangka, penyebaran sempit sejak Januari 2011.
Stok bensin AS naik 918.000 barel pekan lalu, kata API. Sebuah laporan Administrasi Informasi Energi hari ini mungkin menunjukkan mereka meningkat sebesar 750.000 barel, menurut estimasi median dari 12 analis dalam survei Bloomberg.
(Sumber: Bloomberg)

Friday, 7 June 2013

Tingkat Investasi Hedge Fund di Emas Mencapai Level Terendah Sejak '10



Kekalahan emas yang mendorong logam ke pasar bearish mengurangi jumlah hedge fund berinvestasi di emas ke level terendah sejak tahun 2010 setelah  aset merosot 31 persen tahun ini atas kerugian dan pencairan.
Kinerja Turun terkait dengan volatilitas dan penarikan mempengaruhi  penutupan atau pergeseran strategi, Farhan Mumtaz, seorang analis di Eurekahedge Pte Ltd, perusahaan dana riset yang berbasis di Singapura, mengatakan dalam sebuah wawancara. Jumlah dana investasi di emas turun menjadi 290 secara global pada bulan Mei dibandingkan dengan 310 pada bulan Desember, dan aset mereka menyusut menjadi $ 22200000000 dari $ 32100000000 pada periode yang sama, katanya pada 5 Juni. Eurekahedge telah dikenal sebagai hedge fund yang berinvestasi pada emas selama 10 tahun, katanya.
Emas tenggelam ke pasar bearish pada bulan April, setelah naik selama 12 tahun, setelah ekonomi AS membaik dan mendorong rally dalam ekuitas dan merusak keyakinan sebagian investor terhadap logam sebagai penyimpan nilai. Sementara kemerosotan mendorong lonjakan pembelian koin dan perhiasan, investor telah menarik diri dari kepemilikan produk yang diperdagangkan di bursa yang didukung oleh emas dengan kecepatan yang fantastis. Bullion mungkin drop menjadi $ 1.100 di tahun ini, Credit Suisse Group AG perkiraan bulan lalu.
 (Sumber: Bloomberg)

Wednesday, 5 June 2013

WTI Crude Rebounds as U.S. Supplies Drop by Most Since December



West Texas Intermediate crude rose for the second time in three days as an industry report showed U.S. inventories dropped the most since December.
Futures gained as much as 0.7 percent in New York after the American Petroleum Institute said crude stockpiles shrank 7.8 million barrels last week. A government report today is forecast to show supplies declined by 800,000 barrels, according to a Bloomberg News survey of analysts. The U.S. will extend waivers for nine nations that import Iranian oil from sanctions, an official said. Employment data from the U.S. and trade figures from China are scheduled this week.
WTI for July delivery climbed as much as 67 cents to $93.98 a barrel in electronic trading on the New York Mercantile Exchange and was at $93.86 at 11:30 a.m. Sydney time. The volume of all futures traded was 36 percent below the 100-day average. Prices slid 14 cents to $93.31 yesterday.
Brent for July settlement rose as much as 25 cents, or 0.2 percent, to $103.49 a barrel on the London-based ICE Futures Europe exchange. The European benchmark grade was at a premium of $9.64 to WTI futures. The spread was $9.93 yesterday, the widest based on closing prices since April.
(Source: Bloomberg)